Latest

Cara Praktis untuk mengembangkan rasa percaya diri

Mungkin banyak dari kita yang merasa dirinya kurang percaya diri dan selalu menganggap dirinya rendah yang tidak bisa apapa. coba kalian lihat gambar disamping orang-orang yang penuh percaya diri, tak perduli apa yang orang katakan tentang mereka. tetapi mereka tetap tersenyum dan bangga akan diri mereka.
 nah, apakah kita tidak mau seperti mereka yang penuh semangat dan percaya diri.
berikut cara praktis untuk lebih percaya diri ->


1. Meenerima takdir dengan jiwa besar

Ajaba li amril mukmin, begitu kata rosulullah saw. Artinya, sungguh ajaib orang mukmin itu. Mengapa?sebab ketika ia mendapat kenikmatan, maka ia bersyukur, dan ketika ia mendapat musibah ia bersabar. Kamu mukmin ,, jadi harus bersabar dong? Jika ternyata wajahmu tidak terlalu cantik dan bahkan tidak cantik. Bukti sabarnya apa? Harus tetap percaya diri. Jika ditunjuk mewakili sekolah atau kelas untuk tampil, mestinya tidak perlu menolak dengan alasan tidak cantik. Terus, saat menerima anugerah kebaikan, kita harus bersyukur dan tidak boleh sombong. Sebab percaya diri itu berbeda dengan sombong loh. Sombong  berarti mengecilkan orang lain dan membesarkan diri sendiri, sedangkan percaya diri itu berarti memandang dirinya berkualitas dan mampu melaksanakan amal. Beda,,kan??..
So, menerima diri sendiri dengan segala kekurangan nggak masalahkan, untuk apa mengutak-atik diri sendiri yang sudah ditakdirkan oleh allah swt (wajah cantik-jelek, kulit hitam-putih, gendut-kurus, dsb), tetapi berupayalah untuk mencari kelebihan yang kita miliki, untuk bersyukur dan memperbanyak amal.

2. Berani berbuat kesalahan dan kemudian memperbaikinya

Semua orang pasti pernah berbuat kesalahan bukan? Rasanya pasti tidak enak,,,tapi itu wajar. Tidak seorangpun yang siap secara mental dengan berbuat kesalahan. Tetapi tunggu dulu ternyata dalam sebuah hadits qudsi, Allah swt berfirman : “Sesungguhnya aku menyukai orang-orang yang bertubat. Jika anak adam tidak berbuat salah, maka aku (Allah) akan menciptakan makhluk baru yang mereka berbuat kesalahan dan mereka bertaubat.”
Hmm, Menarik yah? Ternyata allah menyukai dan menghargai orang yang tidak takut berbuat kesalahan, tetapi bukan berate kita tidak berhati-hati, lho. Kita tak boleh beralasan takut berbuat salah dan pada akhirnya tidak melakukan apa ap. Ketika kita melakukan kesalahan sebenarnya kita tengah belajar untuk tidak melakukan kesalahan berikutnya layaknya memperbaiki kesalahan tersebut.  

3.Berani Belajar

Tahu tidak, apa arti belajar? Belajar sebenarnya adalah memindahkan daerah nyaman kita menuju daerah yang tidak nyaman. Wow, siapa yang mau berada di zona yang kurang nyaman?
Jawabannya tidak semua orang yang bersedia, bukan? Tetapi seorang yang percaya diri akan sangat tertantang dengan daerah ini, karena baginya, hasil ketidaknyamanan itu jauh lebih besar dari daripada proses saat ia mengalami ketidaknyamanan.
Buat kamu yang tidak suka ketinggian, berarti tempat yang tinggi menimbulkan ketidaknyamanan bagi kamu, kan? Maka Sekarang belajarlah untuk mengatasinya, cobalah sedikit demi sedikit naik ke tempat yang lebih tinggi, secara bertahap. Nah, ketika kamu berada dipuncak kamu bakal ngerasain, betapa hal tersebut akan menambah kepercayaain diri kamu.

4. Siap Menerima Kekalahan

Kekalahan bukanlah sesuatu yang diharapkan oleh semua orang. Kekalahan menang amat menyakitkan, membuat kita merasa rendah dan hilang harga diri. Tetapi ingatlah, bahwa diatas langit masih ada langit. Maka kekalahan adalah sesuatu yang dapat terjadi kapan saja dan menimpa siapa saja.
Orang yang percaya diri tidak akan berpusat pada kekalahanya. Tetapi terpusat pada hal-hal yang mungkin akan membawanya pada kemenangan. Artinya, orang yang percaya diri tidak akan meratapi kekalahan yang dialami. Ia akan cepat bangkit, dan menata diri dengan semangat yang berkobar layak api yang sedang membara.

5. Menyukai Tantangan

Percayalah kamu, bahwa kita dijadikan oleh allah hidup didunia untuk menghadapi tantangan/
Allah swt berfirman : “Wa maa khalaqtul jinna wal insa illa liya’buduun. Artinya, dan tidaklah aku menciptakan jin dan manusia untuk beribadah.
Yap, beribadah adalah amalan yang pada dasarnya akan menimbulkan tantangan-tantangan tersendiri. Misalnya mau shalat tepat waktu, maka tantangan internalnya adalah “nanti dulu, deh……kerjaan banyak, nanggung nich!” atau wah, sedang asyik bentar lagi, waktunya masih banyak, bentar lagi…” atau menemukan barang berharga dijalan, maka kita akan menghadapi tantangan : “dikembalikan atau tidak, yaa!! “sebelah sisi berkata, nggak usah aja deh,,” tetapi disisi lain berkata “kembalikan dong, kamu kan mukmin,, dilarang kan mengambil barang yang bukan milikmu..”
Tantangan juga akan akan membuat seseorang relative tahan banting, cerdas dan senantiasa tenang dalam menghadapi segala sesuatu.
Nah, ketika kita dapat melewati tantangan-tantangan itu dengan nilai-nilai keimanan yang ita yakini, maka insya Allah  kita akan makin PD.

Selamat Mencoba.
Sumber : Diambil dari sebuah buku "Izzahtul Jannah 

No comments:

Post a Comment

Tulisanku Designed by Templateism.com Copyright © 2014

Theme images by Bim. Powered by Blogger.