Akibat Patah Hati

Ada yang bilang lebih baik sakit gigi? Daripada sakit hati, kira-kira sakit yang mana,,yah??. Yang pasti nggak enak semuanya. 
Zaman sekarang banyak anak-anak remaja yang menjalin kisah cinta layaknya orang dewasa, melalukan hal yang belum diperbolehkan dilakukan untuk usia remaja. 
Lebih parah lagi berakhirnya kisah cinta yang dijalin, malah patah hati. yah, saking mencintai seseorang, lalu ditinggalkan olehnya.dan susah untuk move on. Tidak lain, tidak bukan patah hatilah yang akan menyelubungi.

Akibatnya , banyak orang patah hati yang ingin mengakhiri hidupnya sendiri sungguh tragis. Yang lebih tragisnya lagi, anak-anak diusia dibawah 17^th malah telah mengenal Apa itu cinta?tetapi ia belum tahu makna sebenarnya. Menjalin kisah cinta dan patah hati, hh?. Sekolah berantakan, prestasi anjlok dan kehilangan jatih diri sendiri, cape’ de?.

Aku dulu punya seorang pacar yang amat aku cintai. Dulu kami menjalin cinta sudah sejak lama tetapi kemudian ia memutuskan aku dan meninggalkan aku*tutur si ijah. Akibatnya, patah hati menyelubungi hidupku. 
Sekolah nggak beres, pikiran kacau dan lebih parahnya, aku ingin mengakhiri hidupku dengan gantung diri. Hmmz, aku rasa itulah akibat dari patah hati, yahh??*jelas si ijah. Parah bukan, tetapi aku belajar untuk move on dan memperbaiki hidupku dari sekarang.

Patah hati bukan sesuatu yang asing bagi anak-anak zaman sekarang melainkan sudah jadi hal yang lawas. Para orang tua harus terus mengawasi perkembangan anak-anak sehingga apa yang mereka lakukan dapat dikontrol. Maybe, inilah tantangan bagi para orang tua agar menjadi pemandu buat anak-anak mereka.

Bayangkan jika anak-anak kita telah mngenal cinta diusia yang terlalu dini lalu patah hati. kira-kira apa yang akan mereka lakukan. Mungkin sesuatu hal yang diluar dugaan kita semua. 
Sekolahnya nggak beres, pikirannya kacau atau mungin, dapat terjerumus didunia hitam dan lebih tragis mengakhiri hidup mereka. Apakah kita akan membiarkan itu terjadi pada anak-anak kita? Tergantung dari kita.