Latest

Ilmuwan Inggris Temukan Penangkal Ejakulasi Dini

Ilmuwan Inggris Temukan Penangkal Ejakulasi Dini

Sebagai pihak "pemberi" seorang pria harus tampil prima dan tentunya tahan lama di atas ranjang. Mengingat seorang wanita baru benar-benar bisa mendapatkan orgasmenya setidaknya dengan penetrasi pada area g spot selama 20 hingga 22 menit.
Secara medis, seorang pria sehat bisa mendapatkan ejakulasinya hanya dalam waktu dua menit. Lantas bagaimanakah dengan pria yang mengalami disfungsi seksual seperti ejakulasi dini? Kebanyakan pria akan stres karenanya, sebuah stres yang justru akan memperparah gejala tersebut.
Seperti yang dilansir ixchelsis.com, baru-baru ini para ilmuwan asal Inggris menemukan obat penangkal ejakulasi dini dalam bentuk pil yang memfokuskan diri pada penghambatan hormon yang disebut oksitosin, hormon yang ada dalam tubuh pria dan wanita yang bertugas dalam pembentukan ejakulasi dan orgasme. Pil tersebut dikenal dengan nama antagonis-oksitosin.
"Jadi ketika diminum, obat yang sementara ini disebut 'antagonis-oksitosin' itu akan langsung menghentikan aktivitas oksitosin di dalam sel tubuh. Dan bila kinerja oksitosin ini berhasil dihentikan, secara otomatis ejakulasi akan tertunda," ujar peneliti.
Ixchelsis dari Inggris, merupakan produsen obat yang dipercaya para ilmuwan untuk memproduksi pil ini secara masal mengatakan bahwa setidaknya obat alternatif untuk ejakulasi dini ini memiliki efek samping lebih sedikit dari yang sebelumnya seperti mual, pusing, insomnia dan terbukti lebih aman untuk pria yang punya gangguan jantung, ginjal atau liver.
Sebelumnya Ixchelsis telah menguji coba pil ini pada hewan percobaan di Universite de Versailles-Saint Quentin, Prancis. Kini pil tersebut telah diuji cobakan pada 90 pria berusia antara 18-60 tahun di AS dan Australia, butuh waktu satu tahun untuk mengetahui hasil dari uji coba pil ini pada manusia.

Sumber : diambil dari olah dari berbagai sumber

1 comment:

Tulisanku Designed by Templateism.com Copyright © 2014

Theme images by Bim. Powered by Blogger.